What is Language
“ ..language is a means of communication” bahasa adalah alat komunikasi. Coba anda rasakan
benar-benar kalimat tersebut. Lupakan semua pemahaman tentang bahasa yang telah anda miliki
selama ini. Ya, bahasa hanyalah alat komunikasi.
Kenapa bahasa itu diperlukan sebagai alat? apakah benar bahwa tanpa alat tersebut (bahasa)
manusia tidak bisa berkomunikasi? Baiklah
Dalam pergaulan sehari-hari manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk sosial saling
berkomunikasi yang intinya yaitu untuk menyampaikan Pikiran (thought), Perasaan (feeling) dan
Kebutuhan (needs)
Anda sakit perut, dan anda ingin agar istri anda tahu bahwa anda sedang sakit perut. Bisakah anda
menyampaikan hal ini tanpa bahasa? bisa .. betul anda bisa menyampaikannya, cukup anda pegang
perut anda, sambil meringis-ringis maka istri anda paham bahwa anda sakit perut
Tapi bagaimana jika anda ingin mengatakan ‘teman nya bapak mertua saya cacingan” .. Nah disini
anda mulai pusing bagaimana cara menyampaikan pikiran (thought) anda tanpa alat bahasa.
Bagaimana coba, bisa nggak?
Kalau begitu orang mempelajari bahasa pada hakikatnya hanya suatu usaha untuk memiliki dan
mampu menggunakan ALAT tersebut saja? betul, .. tidak lebih karena itu jangan dilebih-lebihkan dan
tidak kurang karena nya jangan dikurang-kurangi.
Saat ini anda akan memulai mempelajari Bahasa Inggris, tujuan akhirnya ya sederhana saja yaitu
bahwa anda mampu menggunakan Bahasa Inggris untuk menyampaikan Pikiran (thought), Perasaan
(Feeling) dan Kebutuhan (needs), selesai.
Tapi saya harus cerdas dong? .. halah, kalau untuk bisa bahasa Inggris harus cerdas mana mungkin orang gila di London bisa berbicara dalam Bahasa Inggris. Pakai celana saja terbalik, boro-boro cerdas.
Seorang bayi perempuan usia 10 bulan, anggap saja namanya Neneng sedang duduk di kereta bayi bersama emak nya. Tiba-tiba melintaslah seorang tukang balon.
Neneng melihat balon itu dan ia merasakan indah, lalu timbul keinginan untuk memiliki balon
tersebut. Perasaan dan kebutuhan tersebut berkecamuk dalam diri nya, ia ingin menyampaikan
perasaan dan kebutuha tersebut kepada mama nya, dia membutuhkan alat yaitu bahasa – tapi
saat itu dia belum punya. Terus bagaimana? ..ya tidak ada cara lain kecuali dia pake alat
pamungkas yaitu MENANGIS – neneng langsung menangis keras sambil menunjuk tukang balon
..ups maaf, menunjuk balon tersebut. Betul, menangis adalah alat komunikasi seorang bayi
Seminggu berlalu ... Neneng kini memiliki kata pertama yaitu EMAK
Minggu kedua .. Neneng memiliki kata berikutnya yaitu BALON
Pada suatu sore ketika tengah belajar berjalan dengan emaknya, melintaslah kembali seorang
tukang balon yang sama. Apakah Neneng masih perlu berkomunikasi dengan “menangis” ?? No
way, dia sekarang sudah memiliki alat untuk mengkomunikasi kan hal tersebut yaitu Bahasa
Dengan santai, neneng menunjuk balon sambil berkata, “emak ..balon ..balon ..” Begitu mudah,
begitu santai, tanpa perlu mengeluarkan tenaga, tanpa perlu mengeluarkan airmata. Neneng dapat
menyampaikan perasaan (feeling) dan kebutuhan nya (needs) dengan menggunakan Bahasa
P.S
Seharusnya begitulah anda belajar Bahasa Inggris, dari awal anda gunakan seperti halnya si
Neneng – padahal baru 2 (dua) kata tapi langsung digunakan sebagaimana fungsinya
Coba kita hening sejenak yuk ..saya minta anda hening sehening mungkin, dan bertanya kepada diri
anda sendiri
“ ...sudah berapa kata Bahasa Inggris kah yang anda milliki saat membaca ebook ini? hanya 2
(dua) kata kah seperti si Neneng? ...”
Jawab dengan jujur? saya yakin jawaban Anda sebagian besar lebih dari 30 kata. Lantas kenapa
tidak anda gunakan sejak dini? bukankah bahasa adalah alat – kenapa anda tidak gunakan
semestinya yaitu sebagai alat komunikasi. Malu dong sama Neneng ..hehe
Atau mungkin anda ingin membela diri dengan mengatakan, “begini Mr.Teguh, saya seorang pemain
valas, dan saya hanya akan mengeluarkan nya saat harga naik? ..oh saya memang sengaja
mendeposito kan semua kata-kata tersebut
Sudahlah, akui saja KESALAHAN TERBESAR yang dimiliki oleh hampir semua orang yang belajar Bahasa Inggris yaitu “..tidak menggunakan nya sebagai alat ...”
Cara orang berkomunikasi melalui beberapa media yaitu bicara (speaking), ada yang bicara tentu
ada yang mendengar (listening), setelah ditemukannya tulisan maka orang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tulisan (writing), dan tentu saja ada yang membaca (reading)
Listening, Speaking, Reading dan Writing -> inilah yang disebut dengan 4 keterampilan bahasa atau
4 skills of language. Maksudnya apa? Maksudnya tujuan orang belajar bahasa adalah menguasai 4
keterampilan ini yaitu :
1/ Listening
Jika anda sudah bisa mendengar dan memahami pembicaraan orang
2/ Speaking
Jika anda sudah memiliki kemampuan untuk menyampaikan semua bentuk
pikiran, perasaan dan kebutuhan anda secara lisan
3/ Reading
Jika anda sudah memiliki kemampuan untuk memahami bacaan
4/ Writing
Jika anda sudah mampu untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau kebu
tuhan anda dalam bentuk bahasa tertulis
Grammar?? .. itu bukan tujuan orang belajar bahasa, sayang. Karena itu sangatlah meleset jika
anda belajar bahasa Inggris dengan tujuan Grammar. Lalu mulailah anda menghapal rumus-rumus
Grammar ini dan itu, akhirnya malah puyeng – darah tinggi kumat, tiap hari marah-marah di rumah
tanpa sebab. Okey, baik kita lanjutkan yah
“ ..Language is a set of skills ..” maksudnya bahwa bahasa adalah seperangkat keterampilan.
Maksudnya apa nih? okey .. pertama anda harus pahami antara “Pengetahuan” dan “Keterampilan”
samakah mereka?
Tentu anda setuju bahwa mereka tidak sama. Dalam psikologi pengetahuan itu masuk dalam ranah
cognitive (cognitive domain). Pelajaran semasa kita SMP seperti Geografi, Ilmu Bumi itu sifatnya
cognitive – gampang nya hapalan
Keterampilan masuk dalam ranah motoric atau gerak. Pelajaran seperti Mengetik, Berenang, Pencak
Silat semuanya masuk dalam ranah motoric (motoric domain).
Artinya untuk menguasai nya anda WAJIB gerak. Kalau nggak mau bergerak ya nggak akan bisa.
Apalagi yang disebut keterampilan itu apabila sudah dapat kita lakukan secara otomatis tanpa
berpikir (automatically without thinking).
Apa rumus nya agar naik sepeda nggak jatuh?
Apa rumus nya biar mengapung saat berenang?
Tidak ada rumus apapun yang perlu ada hapal untuk dapat melakukan hal tersebut diatas. Yang
diperlukan hanya 1 (satu) langkah sederhana yaitu
Praktek .. Praktek .. Praktek
Gerak ...Gerak ...Gerak ...
Sederhana sekali bukan? penyakitnya juga sebetulnya sederhana
Males ...males.... males
Takut salah ...takut salah ...takut salah
Kemarin saya kaya nya baca deh sebuah iklan berbahasa Inggris di pasang di Amazon,
yang kira2 artinya begini
Dicari seorang guru private Renang, untuk mengajarkan private renang kepada seorang
syekh multimilyarder di Yaman. Cantumkan berapa gaji yang diminta – berapa pun akan
dikabulkan oleh Syekh. Yang penting berhasil – dan ngomong2 syekh nggak akan berani
terjun kedalam air sebelum mahir berenang, takut penyakit ayan nya kumat dadakan
Profesional !! .. saya mengundang anda untuk menerapkan semua metode serta teknik
tercanggih anda untuk membuat syekh mampu berenang. Sekali lagi ingat, syekh tidak
akan mau menyentuh air sebelum bisa berenang. (Mr.Teguh Handoko)
“ ..language is a means of communication” bahasa adalah alat komunikasi. Coba anda rasakan
benar-benar kalimat tersebut. Lupakan semua pemahaman tentang bahasa yang telah anda miliki
selama ini. Ya, bahasa hanyalah alat komunikasi.
Kenapa bahasa itu diperlukan sebagai alat? apakah benar bahwa tanpa alat tersebut (bahasa)
manusia tidak bisa berkomunikasi? Baiklah
Dalam pergaulan sehari-hari manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk sosial saling
berkomunikasi yang intinya yaitu untuk menyampaikan Pikiran (thought), Perasaan (feeling) dan
Kebutuhan (needs)
Anda sakit perut, dan anda ingin agar istri anda tahu bahwa anda sedang sakit perut. Bisakah anda
menyampaikan hal ini tanpa bahasa? bisa .. betul anda bisa menyampaikannya, cukup anda pegang
perut anda, sambil meringis-ringis maka istri anda paham bahwa anda sakit perut
Tapi bagaimana jika anda ingin mengatakan ‘teman nya bapak mertua saya cacingan” .. Nah disini
anda mulai pusing bagaimana cara menyampaikan pikiran (thought) anda tanpa alat bahasa.
Bagaimana coba, bisa nggak?
Kalau begitu orang mempelajari bahasa pada hakikatnya hanya suatu usaha untuk memiliki dan
mampu menggunakan ALAT tersebut saja? betul, .. tidak lebih karena itu jangan dilebih-lebihkan dan
tidak kurang karena nya jangan dikurang-kurangi.
Saat ini anda akan memulai mempelajari Bahasa Inggris, tujuan akhirnya ya sederhana saja yaitu
bahwa anda mampu menggunakan Bahasa Inggris untuk menyampaikan Pikiran (thought), Perasaan
(Feeling) dan Kebutuhan (needs), selesai.
Tapi saya harus cerdas dong? .. halah, kalau untuk bisa bahasa Inggris harus cerdas mana mungkin orang gila di London bisa berbicara dalam Bahasa Inggris. Pakai celana saja terbalik, boro-boro cerdas.
Seorang bayi perempuan usia 10 bulan, anggap saja namanya Neneng sedang duduk di kereta bayi bersama emak nya. Tiba-tiba melintaslah seorang tukang balon.
Neneng melihat balon itu dan ia merasakan indah, lalu timbul keinginan untuk memiliki balon
tersebut. Perasaan dan kebutuhan tersebut berkecamuk dalam diri nya, ia ingin menyampaikan
perasaan dan kebutuha tersebut kepada mama nya, dia membutuhkan alat yaitu bahasa – tapi
saat itu dia belum punya. Terus bagaimana? ..ya tidak ada cara lain kecuali dia pake alat
pamungkas yaitu MENANGIS – neneng langsung menangis keras sambil menunjuk tukang balon
..ups maaf, menunjuk balon tersebut. Betul, menangis adalah alat komunikasi seorang bayi
Seminggu berlalu ... Neneng kini memiliki kata pertama yaitu EMAK
Minggu kedua .. Neneng memiliki kata berikutnya yaitu BALON
Pada suatu sore ketika tengah belajar berjalan dengan emaknya, melintaslah kembali seorang
tukang balon yang sama. Apakah Neneng masih perlu berkomunikasi dengan “menangis” ?? No
way, dia sekarang sudah memiliki alat untuk mengkomunikasi kan hal tersebut yaitu Bahasa
Dengan santai, neneng menunjuk balon sambil berkata, “emak ..balon ..balon ..” Begitu mudah,
begitu santai, tanpa perlu mengeluarkan tenaga, tanpa perlu mengeluarkan airmata. Neneng dapat
menyampaikan perasaan (feeling) dan kebutuhan nya (needs) dengan menggunakan Bahasa
P.S
Seharusnya begitulah anda belajar Bahasa Inggris, dari awal anda gunakan seperti halnya si
Neneng – padahal baru 2 (dua) kata tapi langsung digunakan sebagaimana fungsinya
Coba kita hening sejenak yuk ..saya minta anda hening sehening mungkin, dan bertanya kepada diri
anda sendiri
“ ...sudah berapa kata Bahasa Inggris kah yang anda milliki saat membaca ebook ini? hanya 2
(dua) kata kah seperti si Neneng? ...”
Jawab dengan jujur? saya yakin jawaban Anda sebagian besar lebih dari 30 kata. Lantas kenapa
tidak anda gunakan sejak dini? bukankah bahasa adalah alat – kenapa anda tidak gunakan
semestinya yaitu sebagai alat komunikasi. Malu dong sama Neneng ..hehe
Atau mungkin anda ingin membela diri dengan mengatakan, “begini Mr.Teguh, saya seorang pemain
valas, dan saya hanya akan mengeluarkan nya saat harga naik? ..oh saya memang sengaja
mendeposito kan semua kata-kata tersebut
Sudahlah, akui saja KESALAHAN TERBESAR yang dimiliki oleh hampir semua orang yang belajar Bahasa Inggris yaitu “..tidak menggunakan nya sebagai alat ...”
Cara orang berkomunikasi melalui beberapa media yaitu bicara (speaking), ada yang bicara tentu
ada yang mendengar (listening), setelah ditemukannya tulisan maka orang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tulisan (writing), dan tentu saja ada yang membaca (reading)
Listening, Speaking, Reading dan Writing -> inilah yang disebut dengan 4 keterampilan bahasa atau
4 skills of language. Maksudnya apa? Maksudnya tujuan orang belajar bahasa adalah menguasai 4
keterampilan ini yaitu :
1/ Listening
Jika anda sudah bisa mendengar dan memahami pembicaraan orang
2/ Speaking
Jika anda sudah memiliki kemampuan untuk menyampaikan semua bentuk
pikiran, perasaan dan kebutuhan anda secara lisan
3/ Reading
Jika anda sudah memiliki kemampuan untuk memahami bacaan
4/ Writing
Jika anda sudah mampu untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau kebu
tuhan anda dalam bentuk bahasa tertulis
Grammar?? .. itu bukan tujuan orang belajar bahasa, sayang. Karena itu sangatlah meleset jika
anda belajar bahasa Inggris dengan tujuan Grammar. Lalu mulailah anda menghapal rumus-rumus
Grammar ini dan itu, akhirnya malah puyeng – darah tinggi kumat, tiap hari marah-marah di rumah
tanpa sebab. Okey, baik kita lanjutkan yah
“ ..Language is a set of skills ..” maksudnya bahwa bahasa adalah seperangkat keterampilan.
Maksudnya apa nih? okey .. pertama anda harus pahami antara “Pengetahuan” dan “Keterampilan”
samakah mereka?
Tentu anda setuju bahwa mereka tidak sama. Dalam psikologi pengetahuan itu masuk dalam ranah
cognitive (cognitive domain). Pelajaran semasa kita SMP seperti Geografi, Ilmu Bumi itu sifatnya
cognitive – gampang nya hapalan
Keterampilan masuk dalam ranah motoric atau gerak. Pelajaran seperti Mengetik, Berenang, Pencak
Silat semuanya masuk dalam ranah motoric (motoric domain).
Artinya untuk menguasai nya anda WAJIB gerak. Kalau nggak mau bergerak ya nggak akan bisa.
Apalagi yang disebut keterampilan itu apabila sudah dapat kita lakukan secara otomatis tanpa
berpikir (automatically without thinking).
Apa rumus nya agar naik sepeda nggak jatuh?
Apa rumus nya biar mengapung saat berenang?
Tidak ada rumus apapun yang perlu ada hapal untuk dapat melakukan hal tersebut diatas. Yang
diperlukan hanya 1 (satu) langkah sederhana yaitu
Praktek .. Praktek .. Praktek
Gerak ...Gerak ...Gerak ...
Sederhana sekali bukan? penyakitnya juga sebetulnya sederhana
Males ...males.... males
Takut salah ...takut salah ...takut salah
Kemarin saya kaya nya baca deh sebuah iklan berbahasa Inggris di pasang di Amazon,
yang kira2 artinya begini
Dicari seorang guru private Renang, untuk mengajarkan private renang kepada seorang
syekh multimilyarder di Yaman. Cantumkan berapa gaji yang diminta – berapa pun akan
dikabulkan oleh Syekh. Yang penting berhasil – dan ngomong2 syekh nggak akan berani
terjun kedalam air sebelum mahir berenang, takut penyakit ayan nya kumat dadakan
Profesional !! .. saya mengundang anda untuk menerapkan semua metode serta teknik
tercanggih anda untuk membuat syekh mampu berenang. Sekali lagi ingat, syekh tidak
akan mau menyentuh air sebelum bisa berenang. (Mr.Teguh Handoko)
0 komentar:
Posting Komentar